Saturday, December 8, 2018

Shalat Part 2 : Urgensi, Keutamaan, dan Manfaat Shalat

A. Urgensi Shalat

1. Shalat termasuk salah satu rukun Islam yang paling penting yang berada di urutan kedua setelah dua kalimat syahadat.

2. Shalat adalah tiang agama. Nabi ﷺ bersabda,

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ

"Inti segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad."
(HR. At-Turmudzi, Abwabul Iman, bab: Ma Ja'a fii Hurmatish Shalah, hadits nomor 2616)

3. Shalat merupakan amalan yang istimewa di antara seluruh rukun Islam selain dua kalimat syahadat. Apabila seseorang meninggalkannya maka ia kafir dengan kekafiran yang mengeluarkan dari agama. Ia sama seperti Fir'aun, Haman, dan Ubai bin Khalaf.

4. Allah mewajibkan shalat kepada Rasul-Nya di atas tujuh langit, di tempat tertinggi yang dicapai makhluk.

5. Allah mewajibkan shalat di malam terbaik bagi Rasulullah ﷺ yaitu malam Mi'raj ketika Rasulullah ﷺ dibawa naik ke langit, hingga di atas langit ketujuh, hingga sampai ke tempat di mana goresan pena-pena qadha dan qadar terdengar di sana, seperti yang diisyaratkan Allah dalam firman-Nya:


يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ

"Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan." (Qs. Ar-Rahman: 29)

Allah memberikan kecukupan kepada orang fakir, memiskinkan orang kaya, membuat orang sehat jatuh sakit, menyembuhkan orang sakit, mematikan orang hidup, menghidupkan orang mati, dan kesibukan-kesibukan lain yang tak bisa dihitung banyaknya oleh siapapun selain Allah ﷻ semata.

6. Allah mewajibkan shalat kepada Nabi ﷺ tanpa melalui perantara.

7. Shalat perintahkan pada mulanya sebanyak lima puluh kali sehari. Namun pada akhirnya Allah  memerintahkan untuk mengerjakan shalat sebanyak lima kali sehari. Dengan demikian, setiap satu shalat ini ketika dikerjakan, ia seolah-olah dikerjakan sebanyak sepuluh kali. Ketika ia mengerjakan Shalat Zhuhur maka seakan-akan ia mengerjakannya sepuluh kali. Ketika mengerjakan Shalat Ashar maka seakan-akan ia mengerjakannya sepuluh kali. Dan begitu seterusnya. 

8. Di dalam (pelaksanaan) shalat, Allah mewajibkan suci dari hadats besar, najis di badan, pakaian, dan tempat, agar orang yang mengerjakan shalat berada dalam kondisi suci secara sempurna, baik suci lahir maupun batin.

9. Banyak terdapat dalil berkaitan dengan shalat di dalam Kitab Allah dan As-Sunnah Rasul-Nya, baik dalam bentuk perintah maupun larangan, dorongan maupun peringatan, kabar maupun perintah.

10. Shalat di dahului dengan thaharah badan dan hati agar ketika seseorang memulai shalat dan saat hendak berdiri di hadapan Allah, ia berada dalam kondisi hati, badan, dan tempat yang suci. 

B. Keutamaan Shalat
  • Dalil Al-Qur'an

Allah ﷻ berfirman:

"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang yang memeliharan kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Tetapi barangsiapa mencari di balik itu (zina dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya, serta orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (Qs. Al-Mu'minun: 1 -11)

Allah ﷻ berfirman:

"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat, mereka yang tetap setia melaksanakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta, dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.

Sesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka, tidak ada seseorangpun yang merasa aman (dari kedatangannya), dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Maka barangsiapa mencari di luar itu (seperti zina, homoseks dan lesbian), mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya, dan orang-orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itu dimuliakan di dalam surga." (Qs. Al-Ma'arij: 19 - 35)

Allah ﷻ berfirman:

"Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat." (Qs. Al-Ankabuut: 45)

Allah ﷻ berfirman:

"Peliharalah semua shalat dan shalat Wustha. Dan laksanakanlah (shalat) karena Allah dengan khusyuk." (Qs. Al-Baqarah: 238)

  • Dalil As-Sunnah
Nabi ﷺ bersabda: 

"Sungguh, amalan agama pertama yang Allah wajibkan kepada manusia adalah shalat, amalan agama yang terakhir bertahan adalah shalat, dan amalan pertama (manusia) yang dihisab adalah shalat.  Allah ﷻ berfirman, 'Lihatlah shalat hamba-Ku!' Jika shalatnya sempurna maka dicatat sempurna untuknya. Dan jika kurang, Allah ﷻ berfirman, 'Lihatlah, apakah hamba-Ku punya (shalat) sunnah?' Jika ia punya (shalat) sunnah, (shalat) fardhunya disempurnakan dengan (shalat) sunnah'."

(Bagian akhir hadits ini ditakhrij Abu Dawud dalam kitab Ash-Shalah, bab: Qaulun Naby shallallahu 'alaihi wa sallam: (Kullu Shalati ...), hadits nomor 864, At-Tirmidzi, kitab Ash-Shalah, bab: Ma ja'a Anna Awwala Ma Yuhasbu bihil 'Abdu Yawwal Qiyamati Ash-Shalatu, hadits nomor 413, An-Nasa'i, kitab Ash-Shalah, bab: Al-Muhasabah 'Alash Shalah, hadits nomor 466, Ibnu Majah, kitab, Iqamatish Shalawat bab:  Ma ja'a Anna Awwala Ma Yuhasbu bihil 'Abdu Yawwal Qiyamati Ash-Shalatu, hadits nomor 1425. Bagian awal hadits ini di takhrij Abu Ya'la (VII/153).)

Nabi ﷺ bersabda:

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr, ia berkata, "Bahwa seseorang datang kepada Nabi ﷺ lalu bertanya kepada beliau tentang amalan paling utama? Rasulullah ﷺ menjawab, 'Shalat'. Setelah itu orang tersebut bertanya, 'Lalu apa?' Beliau menjawab, 'Shalat'. Orang itu bertanya lagi, 'Lalu apa?' Beliau menjawab, 'Shalat', hingga tiga kali. Ibnu Amr berkata, 'Karena orang itu terus bertanya, Rasulullah ﷺ akhirnya menjawab, 'Jihad di jalan Allah'." (HR. Ahmad (II/172), Ibnu Hibban, dzikrul khabar ad-dal 'ala 'anna Ash Shalatal Faridhata Afdhal Minal Jihad al-Faridhah, hadits nomor 1722)

Nabi ﷺ bersabda:


اسْتَقِيمُوا وَلَنْ تُحْصُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلاَةُ وَلاَ يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلاَّ مُؤْمِنٌ

"Beristiqomahlah kalian dan kalian tidak akan mampu (mengamalkan semua yang Allah wajibkan kepada kalian). Ketahuilah bahwa amalan terbaik kalian adalah shalat. Dan tidak ada yang memelihara wudhu selain orang mukmin" (HR. Ibnu Majah , kitab Ath-Thaharah wa Sunanuha, bab: Al-Muhazhafah 'alal Wudhu', hadits nomor 277, 278, Ad-Darimi, kitab Ath-Thaharah, bab: Ma Ja'a fith Thahur, hadits nomor 681, Ahmad (V/276))

Nabi ﷺ bersabda:


عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً

"Perbanyaklah sujud kepada Allah, karena sungguh bila engkau sujud kepada Allah satu kali, niscaya Allah mengangkatmu satu derajat dengannya, dan menggugurkan satu kesalahanmu dengannya." (HR. Muslim, kitab Ash-Shalah, bab: Fadhlus Sujud, hadits nomor 488)

C. Manfaat Shalat

1. Shalat adalah penyejuk mata hati, membuat hati tenang dan jiwa menjadi tenteram.

2. Shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar ketika dikerjakan sesuai dengan cara yang diperintahkan. Allah ﷻ berfirman, "Sesungguhnya shalat itu mencegah  dari (perbuatan) keji dan mungkar". (Qs. Al-Ankabuut: 45)

3. Shalat adalah pertolongan bagi seseorang dalam segala urusan agama maupun dunia. Allah ﷻ berfirman, "Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (Qs. Al-Baqarah: 45)

4. Allah memberikan pahala yang besar dan kebaikan yang banyak sebagai balasan untuk shalat. Nabi ﷺ bersabda:


خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللَّهُ عَلَى الْعِبَادِ فَمَنْ جَاءَ بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئًا اسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِنَّ كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ وَإِنْ شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ 

"Ada lima shalat yang Allah wajibkan kepada hamba-Nya. Siapa yang menunaikannya tanpa menyia-nyiakannya sedikitpun dengan menyepelekan hak-haknya, maka ia punya perjanjian disisi Allah bahwa Allah akan memasukannya ke surga" (HR. Abu Dawud, kitab, Al-Witr bab Fi Man Lam Yutar, hadits nomor 1420)

5. Shalat itu menggugurkan dosa-dosa kecil dan membersihkan kesalahan-kesalahan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Tahukah kalian, sekiranya ada sungai di depan pintu seseorang di antara kalian, ia mandi di sungai itu sebanyak lima kali dalam sehari. Apakah masih tersisa kotorannya walau sedikit?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Tidak akan tersisa sedikitpun kotorannya." Beliau bersabda, 'Itulah perumpamaan shalat lima waktu. Dengannya, Allah menghapus kesalahan-kesalahan." (HR. Al-Bukhari, kitab Mawaqitush Shalah, bab: Ash-Shalawatul khams kaffarah, hadits nomor 528)

6. Dengan shalat berjama'ah kaum muslimin dapat berkumpul mengerjakannya di satu tempat, saling mengenal dan menyatukan hati, mengajari yang tidak tahu, mengingatkan yang lupa, menampakkan syiar-syiar Islam dan maslahat-maslahat besar lainnya.

7. Shalat adalah hubungan/komunikasi antara seorang hamba dengan Rabbnya. Sebab, ketika seseorang berdiri di dalam shalat, Allah menghadapkan wajah-Nya kepadanya.

Sumber: Sifat Shalat Nabi ﷺ karya Syaikh Muhammad Utsaimin cet. Ummul Qura th. 2016

No comments:

Post a Comment